Storage Area Network
Storage area networks (SAN) adalah arsitektur jaringan penyimpanan paling umum yang digunakan oleh perusahaan untuk aplikasi penting bisnis yang menghasilkan throughput tinggi dan latensi rendah. Penerapan SAN yang berkembang pesat memanfaatkan penyimpanan untuk mendapatkan kinerja tinggi, latensi rendah yang konsisten, dan biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan penyimpanan disk biasa. Dengan menyimpan data dalam penyimpanan terpusat, SAN memungkinkan penggunanya menerapkan kemudahan dan konsisten untuk keamanan, perlindungan data, dan pemulihan.
SAN adalah penyimpanan berbasis blok, memanfaatkan arsitektur berkecepatan tinggi yang menghubungkan server ke Logical Disk Unit (LUNs. LUN adalah rentang blok yang disediakan dari kumpulan penyimpanan bersama dan disajikan ke server sebagai disk logis. Server mempartisi dan memformat blok tersebut—biasanya dengan sistem file—sehingga dapat menyimpan data di LUN seperti halnya di penyimpanan disk lokal.
SAN membentuk sekitar dua pertiga dari total pasar penyimpanan jaringan. Dirancang untuk agar meminimalisir kegagalan, membuat SAN sangat kompeten dan tangguh. SAN yang dirancang dengan baik dapat menurunkan resiko kerusakan atau kehilangan data.
Penggunaan SAN
SAN sering digunakan untuk mendukung aplikasi bisnis dan data. Misalnya, seperti:
1. Oracle Database. Ini sering kali sangat penting bagi bisnis dan membutuhkan kinerja dan ketersediaan tertinggi.
2. Database SQL Server. Seperti database Oracle, database SQL Server biasanya menyimpan data perusahaan yang paling berharga, sehingga memerlukan kinerja dan ketersediaan tertinggi.
3. Penerapan virtualisasi menggunakan VMware, KVM, atau Microsoft Hyper-V. Area ini sering kali mencakup ribuan mesin virtual yang menjalankan berbagai sistem operasi dan aplikasi, dengan persyaratan kinerja yang berbeda. Area tervirtualisasi memusatkan banyak aplikasi, sehingga keandalan infrastruktur menjadi faktor utama agar tidak terjadi kerusakan atau kehilangan data.
4. Large Virtual Desktop Infrastructure (VDI) yang besar. VDI dapat berisikan puluhan ribu desktop virtual. Nah, dengan memusatkan desktop virtual, Perusahaan dapat lebih mudah mengelola perlindungan data dan keamanan data.
5. SAN sangat ideal untuk mengelola aplikasi berat seperti SAP, ERP, atau CRM.
Jenis SAN
Protokol SAN yang paling umum adalah:
1. Fibre Channel Protocol (FCP). Protokol SAN atau blok yang paling banyak digunakan, diterapkan di 70% hingga 80% dari total pasar SAN. FCP menggunakan protokol transport Fibre Channel dengan perintah SCSI yang disematkan.
2. Internet Small Computer System Interface (iSCSI). Protokol SAN atau blok terbesar berikutnya, dengan sekitar 10% hingga 15% dari pasar. iSCSI merangkum perintah SCSI pada Ethernet dan kemudian menggunakan jaringan IP Ethernet untuk transportasi.
3. Fibre Channel over Ethernet (FCoE). FCoE kurang dari 5% dari pasar SAN. Mirip dengan iSCSI, karena merangkum Frame FC di dalam datagram Ethernet. Kemudian seperti iSCSI, ia menggunakan jaringan IP Ethernet untuk transportasi.
4. Non-Volatile Memory Express over Fibre Channel (FC-NVMe).NVMe adalah protokol antarmuka untuk mengakses penyimpanan flash melalui bus PCI Express (PCIe). Tidak seperti arsitektur all-flash tradisional, yang terbatas pada satu antrean perintah, NVMe mendukung puluhan ribu antrean perintah secara bersamaan.
SAN vs. NAS
Baik SAN dan network-attached storage (NAS) adalah metode pengelolaan penyimpanan secara terpusat dan berbagi penyimpanan tersebut dengan beberapa host (server). Namun, NAS berbasis Ethernet, sedangkan SAN dapat menggunakan Ethernet dan Fibre Channel. Selain itu, SAN berfokus pada kinerja tinggi dan latensi rendah, sedangkan NAS berfokus pada kemudahan penggunaan, pengelolaan, skalabilitas, dan biaya yang lebih rendah. Tidak seperti SAN, pengontrol penyimpanan NAS mempartisi penyimpanan dan kemudian memiliki sistem file. Oleh karena itu, server NAS terlihat seperti server Windows atau UNIX/Linux biasa (tidak ada yang spesial).
SAN Protocols
– Fibre Channel Protocol (FCP)
– Internet Small Computer System Interface (iSCSI)
– Fibre Channel over Ethernet (FCoE)
– Non-Volatile Memory Express over Fibre Channel (FC-NVMe)
NAS Protocols
– Common Internet File Services / Server Message Block (CIFS/SMB). Ini adalah protokol yang biasanya digunakan Windows.
– Network File System (NFS). NFS pertama kali dikembangkan untuk digunakan dengan server UNIX dan juga merupakan protokol Linux yang umum.
NetApp and SAN
Griyasis kini juga menjadi Salah satu vendor penyedia SAN yang bekerjasama dengan NetApp Indonesia untuk membantu perusahaan Anda agar mencapai kinerja yang maksimal, yakni:
Solusi SAN berkualitas dengan kinerja terdepan NetApp
Manfaatkan infrastruktur cloud terbaik untuk memindahkan dan melindungi data Anda secara fleksibel di seluruh lingkungan cloud hibrid Anda
Memberikan performa tinggi yang diperlukan oleh aplikasi bisnis Anda
Mengurangi biaya manajemen dan TCO Anda
Solusi NetApp SAN memiliki kemampuan terdepan untuk menjalankan aplikasi penting bisnis Anda. Griyasis bekerja sama dengan NetApp untuk menghadirkan solusi jaringan penyimpanan inovatif yang membantu mengurangi kerumitan dan biaya sekaligus memungkinkan kinerja maksimum dengan latensi rendah yang konsisten untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda.
Solusi FC SAN Brocade menghadirkan fondasi yang andal, dapat diskalakan, dan berkinerja tinggi untuk jaringan penyimpanan.
Teknologi dan inovasi FC Brocade yang terdepan di industri memudahkan transisi ke SAN berkemampuan NVMe.
NetApp pertama kali mendukung teknologi 32Gb terobosan Brocade, memungkinkan konektivitas dan kinerja ultra cepat untuk SAN Anda.